Jakarta -Undang-undang Tax Amnesty baru saja diketok dan dalam waktu dekat akan disosialisasikan dan diterapkan untuk menampung dana WNI yang selama ini ada di luar negeri. Berbagai instrumen investasi pun telah disiapkan pemerintah, salah satunya yang ada di pasar modal.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengungkapkan, pasar modal Indonesia siap menampung dana repatriasi lebih dari Rp 440 triliun. Jumlah tersebut dapat ditampung di berbagai instrumen keuangan yang ada.

“Transaksi sampai Rp 20 triliun pun pasar ini masih ada barangnya. Tapi kalau tambah Rp 20 triliun per hari dikali 22 hari per bulan itu kan sekitar Rp 440 triliun untuk saham yang ada. Sementara saham yang mau IPO itu ada banyak sekali,” ujar Tito di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Pihaknya memperkirakan pasar modal Indonesia dapat menampung lebih banyak dana repatriasi lagi. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa perusahaan milik negara yang akan mencatatkan namanya di papan bursa.

“Dengan produk yang ada saja masih bisa masuk. Belum lagi kita tahu ada 3 anak perusahaan BUMN yang go public,” ujar Tito.

Dalam waktu dekat ini, ada 7 perusahaan yang akan go public dan diharapkan mampu mencapai target 35 emiten hingga akhir 2016.

Dengan demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga diperkirakan dapat mencapai 5.000.

“Tahun ini saja yang mau daftar sekitar 7 di OJK. Insya Allah target 35 (emiten) tercapai dan itu bisa. Saya percaya dengan semua dana masih ini bisa mencapai di atas 5.000 melihat pola yang ada,” pungkas Tito.

SUMBER: DETIK

http://www.pengampunanpajak.com

info@pengampunanpajak.com

Kategori:Pengampunan Pajak

Tag:artikel pajak, berita pajak, deklarasi, DPR, objek, pajak, pengampunan pajak, repatriasi, tarif pajak, tax, tax amnesty, tebusan, UMKM