Rupiah juga Masih Merasakan Efek Positif Tax Amnesty

Tak seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah justru tidak terlalu banyak bergerak. Pada penutupan perdagangan Kamis dua pekan lalu (30/6), kurs spot rupiah tercatat sebesar Rp 13.210 per dollar Amerika Serikat (AS), turun dari Rp 13.157 per dollar AS sehari sebelumnya.

Meski begitu, pengamat pasar  valuta asing menilai kurs rupiah berpotensi menguat terbatas pasca libur lebaran ini. Bahkan jika sebelum libur lebaran mata uang garuda bisa ditutup Rp 13.100 per dollar AS, kenaikan rupiah bakal lebih tinggi. Maklum saja, menurut analis Monex Investindo Futures Faisyal, sentimen positif dari pengesahan tax amnesty masih bakal terasa pasca libur lebaran.

Kepala Riset Valuta Asing Maybank Saktiandi Supaat dalam risetnya menyebut pemberlakuan aturan pengampunan pajak bakal mendorong arus modal masuk ke dalam negeri. Selain itu, investasi asing di sektor riil atau foreign direct investment (FDI) juga akan mengalir masuk. “Aliran investasi dan dana ini seharusnya berdampak positif bagi rupiah dalam jangka menengah,” kata dia.

Cuma, investor perlu mewaspadai pengumuman data non farm payroll di AS. “Data ini berpotensi memberi tekanan signifikan jika hasilnya baik,” terang Faisyal. Data tenaga kerja ini biasanya diumumkan pada hari Jumat pertama di bulan tersebut.

Supaat memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran RP 12.984-Rp 13.224 per dollar AS Juli ini. Sementara di kuartal empat nanti, mata uang Indonesia ini bisa mencapai Rp 13.300 per dollar AS.

Sumber: Tabloid Kontan

http://www.pengampunanpajak.com

info@pengampunanpajak.com



Kategori:Pengampunan Pajak

Tag:, , , , , , , ,

Tinggalkan komentar