
JAKARTA. Pasar keuangan Tanah Air bersiap menampung dana masuk dari program tax amnesty. Dana itu akan mendorong pasar finansial dan memicu euforia. Setidaknya delapan jenis investasi yang disiapkan untuk menampung dana amnesti pajak.
Di antaranya, Surat Berharga Negara (SBN), obligasi BUMN, obligasi lembaga pembiayaan milik pemerintah, investasi keuangan pada bank persepsi, dan obligasi korporasi swasta.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan beberapa instrumen. Misalnya efek utang, saham, reksadana, efek beragun aset (EBA) dan dana investasi real estat (DIRE).
Janson Nasrial, Head of Institutional Equity MNC Securities, mengatakan, kemungkinan besar, dana repatriasi mengalir ke obligasi pemerintah karena risiko paling minim. Hitungan BEI, potensinya Rp 100 triliun.
Janson optimistis, program amnesti pajak mendorong ekonomi. Ia berharap, minimal dana yang masuk ke dalam negeri separuh dari target BI atau Rp 280 triliun di akhir tahun. Masuknya dana di SBN bisa menurunkan yield obligasi. Jadi, pasar saham akan lebih menarik.
“Jika dana masuk sesuai target, IHSG akan bull run dalam waktu lama,” ujarnya, Minggu (17/7).
Lucky Bayu Purnomo, Analis Danareksa Sekuritas menilai, dana repatriasi kemungkinan tak agresif masuk ke instrumen fluktuasi tinggi seperti saham. “Kemungkinan ke SBN dan reksadana,” ujarnya. Namun, masuknya dana repatriasi menambah likuiditas saham. Dampaknya, IHSG bisa mencapai 5.500.
Jika tidak sesuai target, pasar akan bereaksi berbeda dan IHSG kembali turun ke 4.800. Menurut Janson, saham menjadi pilihan cepat bagi investor yang ingin mengail cuan. Tapi, investor harus selektif, yakni saham-saham konservatif dan memiliki stabilitas earning yang baik.
Prediksi Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee, dana repatriasi masuk ke bank. “Baru instrumen, lain seperti SBN dan saham,” ujar Hans.
Potensi dana yang masuk diprediksi Rp 1.000 triliun hingga 1 April 2017. Hans memperkirakan, Rp 500 triliun-Rp 600 triliun ke perbankan, sisanya instrumen lain. Analisis Hans, masuknya dana repatriasi mengerek indeks ke 5.500 di akhir tahun.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker, menyatakan, investor membeli masa depan. Kalau ke depan yakin ekonomi bagus, harga berapapun akan beli. Bagaimana dengan potensi bubble? “Bubble itu jika IHSG 6.000 dan PER-nya 30,” ujarnya.
Sumber : Harian Kontan 18 Juli 2016
Penulis : Wahyu Satriani, Narita Indrastiti
http://www.pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak
Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar