
Manajer investasi siap menampung dana tax amnesty
JAKARTA. Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi mandate bagi sejumlah manajer investasi menampung dana repatriasi tax amnesty. Manajer investasi pun mulai menyiapkan infrastruktur dan produk yang ideal.
PT Schroder Investment Management, semisal, antusias ditunjuk sebagai manajer investasi pengelola dana repatriasi. Ada tiga hal yang disiapkan Schroder. Pertama, menyiapkan back office untuk kegiatan pelaporan standar. Kedua, menawarkan dana repatriasi dikelola dalam produk reksadana yang sudah ada maupun produk baru. Ketiga, Schroder menjalin kerjasama dengan pihak ketiga semisal perbankan.
“Saat ini total dana kelolaan kami Rp 73 triliun. Kami berharap dapat menampung antara Rp 10 triliun – Rp 15 triliun dana repatriasi hingga setahun ke depan,” jelas Presiden Direktur Schroder Investment Management Michael T Tjoajadi, Rabu (20/7).
Dari total dana kelolaan Schroder, kontribusi dari reksadana saham 60%, sebesar 12% reksadana pendapatan tetap, sisanya reksadana campuran dan pasar uang.
Michael bilang, reksadana Schroder sudah lengkap menampung dana repatriasi. Dana tersebut bisa masuk ke reksadana campuran. Sebab, karakteristik investor masih wait and see untuk masuk ke reksadana saham yang berisiko.
Produk yang pas
PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mengaku memiliki produk ideal menampung dana repatriasi yakni reksadana terproteksi berdenominasi rupiah dan dollar AS. Ada pula reksadana penyertaan terbatas dengan proyek energy terbarukan.
“Masalah yang utama adalah kami harus memahami dulu apa kebutuhan nasabah. Kalau bayangan kami, nasabah mencari produk yang sangat aman. Dengan demikian, kami sediakan produk yang konservatif saja. Tidak perlu produk yang sophisticated,” ujar Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Muhammad Hanif.
Menurut Hanif, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap cocok menampung dana repatriasi. Saat ini, total dana kelolaan MMI Rp 33,5 triliun. Dari dana tersebut, Rp 7 triliun-Rp 8 triliun berupa kontrak pengelolaan dana (KPD). Hingga akhir 2015, MMI menargetkan dana kelolaan Rp 40 triliun.
PT Panin Asset Management (PAM) tak mau kalah. Manajer investasi ini mendirikan help desk khusus. Nantinya divisi ini melayani pertanyaan dari nasabah melalui telepon, whatsapp dan email. Selain itu, Panin juga menghadirkan konsultan pajak dan notaries khusus untuk mendidik staf.
Rudiyanto, Head of Operation & Business Development PAM bilang, pihaknya tidak memiliki target khusus untuk repatriasi. Target utama Panin membantu dalam menyukseskan tax amnesty.
Saat ini, dana kelolaan PAM Rp 11 triliun. Hingga akhir tahun, PAM berharap bisa mengantongi Rp 15 triliun-Rp 16 triliun.
Panin juga tak menyediakan produk baru untuk menampung dana repatriasi. Manajer investasi ini mengklaim telah memiliki produk reksadana yang lengkap.
Sumber : Harian Kontan 21 Juli 2016
Penulis : Dina Farisah, Tendi Mahandi
http://www.pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak
Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar