IHSG Diskon Euforia Amnesti Pajak dan Reshuffle

fd506-tax2bamnesty

Jakarta-Bursa saham ditengarai telah mendiskon sentimen positif dari amnesti pajak dan reshuffle kabinet kerja. Meski begitu, indeks masih mencatatkan kinerja positif sepekan terakhir.

Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 18,74 poin (0,36%) ke posisi 5.215,99 pada pekan yang berakhir Jumat (29/7/2016) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 5.197,25 per Jumat (22/7/2016).

“Meski di akhir pekan anjlok, IHSG masih mencatatkan kinerja positif selama sepekan,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (31/7/2016).

Mengawali pekan kemarin, IHSG bergerak menguat terbatas begitupun dengan bursa saham Asia maupun Eropa seiring sikap pelaku pasar yang masih wait and see akan rilis kinerja emiten dan penantian sentimen global selanjutnya. “Belum adanya sentimen positif lanjutan guna menopang IHSG serta keadaan global yang dilanda aksi profit taking membuat IHSG cenderung bergerak terbatas,” ujarnya.

Sentimen dari tax amnesty perlahan mulai berkurang seiring dengan penantian akan realiasasi atas peraturan tersebut. “Belum lagi pergerakan rupiah yang cenderung melemah turut mempengaruhi IHSG,” ucapnya.

Laju IHSG sempat bergerak menguat terbatas. Meski mengalami kenaikan namun, tidak didukung oleh adanya sentimen yang signifikan dari dalam negeri. “Sebagian pelaku pasar juga masih melakukan aksi wait and see untuk menantikan hasil dari pertemuan the Federal Open Market Committee (FOMC) dan kabar kepastian adanya resuffle cabinet,” ungkap dia.

Pascapergeraka konsolidasi, IHSG melanjutkan penguatannya seiring sentimen positif yang direspons oleh para pelaku pasar terkait langkah Presiden Joko Widodo yang akhirnya secara resmi merombak kabinet kerjanya.

Jokowi memasukkan sejumlah nama baru, di antaranya Sri Mulyani yang sebelumnya menjabat sebagai Managing Director World Bank, Budi Karya Sumadi yang sebelumnya Direktur Utama AP II, Airlangga Hartarto sebagai perwakilan dari Partai Golkar, dan lainnya.

Dengan begitu, adanya reformasi kebijakan Tax Amnesty dan keterkaitannya serta percepatan pemulihan ekonomi dalam negeri diyakini pelaku pasar sebagai katalis positif terhadap perekonomian Indonesia di tahun ini sehingga direspons positif pelaku pasar. “IHSG kembali mampu memperlihatkan penguatannya dan bersiap menuju area 5.300,” papar Reza.

Meski menguat, adanya aksi profit taking dari sebagian pelaku pasar yang sempat terjadi membuat perdagangan sedikit tertekan secara intraday. “Masih adanya imbas sentimen reshuffle kabinet di mana pelaku pasar bersikap optimistis membuat laju IHSG dapat bertahan di zona hijaunya di tengah variatifnya kondisi bursa saham Asia,” ucapnya.

Lalu, adanya kebijakan makroprudensial dari BI yang mulai berlaku pada Agustus 2016 dengan menaikkan batas bawah Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi 80% (vs 78%) serta menetapkan batas atas di level 92% menjadi sentimen positif tersendiri terhadap sektor properti.

Menutup akhir bulan Juli, Jumat (29/7/2016) IHSG ditutup melemah -1.57% seiring aksi ambil untung pelaku pasar, khususnya di saham-saham yang mempunyai kapitalisasi besar seperti HMSP, GGRM, UNVR, TLKM, SILO, dan lainnya jelang pre closing. “Telah ter-price in-nya sentimen-sentimen yang ada membuat pelaku pasar memilih untuk keluar pasar sementara,” imbuhnya.

Sumber : INILAH

http://www.pengampunanpajak.com

info@pengampunanpajak.com



Kategori:Pengampunan Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar