Investasi Swasta Jadi Harapan

Sumber pendorong laju pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) di sisa tahun ini diharapkan berasal dari investasi swasta yang belum signifikan hingga semester I/2016.

Belanja pemerintah dinilai sulit diandalkan lantaran kondisi fiskal saat ini menghadapi tantangan kekurangan dari target (shortfall) akibat tingginya target penerimaan pajak, termasuk target penerimaan yang berasal dari tarif tebusan amnesti pajak Rp165 triliun. Belanja pemerintah juga mencapai level tertinggi pada semester II tahun lalu. Namun, dia tetap memprediksi pertumbuhan PDB tahun ini bisa mencapai 5%. ”Jadi, potensinya memang ada di private investment karena tahun lalu low based ,” ujar ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy di Nusa Dua, Bali, kemarin.

Pada semester II/2015 total investasi swasta langsung (foreign direct investment atau FDI) tercatat USD4,1 miliar atau anjlok 62% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD10,8 miliar. Leo mengatakan, potensi investasi swasta akan optimal pada semester II tergantung pilihan kebijakan pemerintah menghadapi kekurangan target (shortfall ) penerimaan pajak.

Kredibilitas anggaran pemerintah dinilainya penting untuk investor swasta sebagai acuan untuk memproyeksikan bisnisnya. ”Jadi, sangat bergantung bagaimana meng-adjust budget. Jangan seperti tahun lalu sehingga sulit FDI masuk. Tapi, dengan ada perubahan kabinet yang baru, mudah-mudahan budget adjustment bisa lebih smooth,” ucapnya.

Kendati demikian, Leo menilai, kebijakan amnesti pajak terutama repatriasi aset sulit diharapkan untuk menggenjot pertumbuhan investasi swasta tahun ini. ”Tax amnesty short term impact ke market memang sudah kelihatan, tapi untuk impact ke growth lewat repatriasi aset baru akan terlihat tahun depan,” sambungnya.

Selain itu, Leo mengatakan, rencana Bank Indonesia yang akan menjadikan 7 Days Repo Rate sebagai acuan suku bunga pada 19 Agustus nanti untuk mempercepat proses transmisi kebijakan moneter juga diharapkan bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi. Suku bunga pinjaman juga diharapkan bisa lebih cepat turun sehingga menurunkan biaya bagi pelaku usaha.

Sementara itu, Kepala Riset Nonghyup Korindo Sekuritas Reza Priyambada juga memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,05-5,15% jika pemerintah mampu mengoptimalkan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan. Dia juga menyebut, kinerja ekspor dan investasi tahun ini akan relatif lebih baik dari tahun lalu.

Sebelumnya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, di tengah perlambatan perekonomian global, realisasi investasi nasional sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp298,1 triliun atau tumbuh 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp259,7 triliun. Kepala BKPM Thomas Lembong menyebut catatan tersebut cukup menggembirakan.

Dia menyebut realisasi investasi tersebut sudah 50,1% dari target yang ditetapkan pada awal tahun sebesar Rp594,8 triliun. ”Realisasi ini masih on the track dan cukup menggembirakan padahal banyak tantangan dari global yang sedikit-banyak memengaruhi investor,” kata dia.

Dari data BKPM, realisasi investasi dalam negeri tercatat Rp102,6 triliun atau tumbuh 20% secara tahunan. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan investasi asing sebesar 12,2% atau Rp195,5 triliun. Meski masih dominan, porsi investasi asing terhadap total investasi turun dari 67,1% menjadi 65,6%.

Di sisi lain, peningkatan investasi dinilai penting karena bisa menjadi pendorong bagi investor asing untuk berinvestasi di dalam negeri. Porsi investasi dalam negeri yang meningkat dari 33,9% menjadi 34,4% disebut menunjukkan mulai menggeliatnya perekonomian domestik. Thomas pun optimistis target investasi tahun ini bisa tercapai karena dua faktor.

Pertama, perombakan kabinet mendapat reaksi positif dari para investor. Kedua, pelaksanaan kebijakan amnesti pajak diharapkan bisa mendorong lebih banyak investasi langsung ke sektor riil ketimbang investasi di pasar keuangan.

Sumber : SINDONEWS

http://www.pengampunanpajak.com

info@pengampunanpajak.com



Kategori:Pengampunan Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar