Hong Kong – Para investor Indonesia yang berada di luar negeri, ternyata memantau perkembangan ekonomi di Indonesia. Termasuk kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty.
Melalui rilis kepada media di Jakarta, Senin (22/8/2016), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, sejumlah calon investor menyambut baik kebijakan dari pemerintahan Jokowi-JK tentang amnesti pajak. “Investor menyambut baik dan ‘confident’,” kata Muliaman dalam seminar sosialisasi Tax Amnesty bertajuk ‘Indonesia Business Outlook’ yang di Hong Kong.
Muliaman menuturkan, program pengampunan pajak merupakan langkah tepat yang dilakukan oleh pemerintah di tengah perlambatan ekonomi.
“Kebijakan yang dikeluarkan ini menurut saya secara timing, sangat pas betul. Sejak 2014 Indonesia sebenarnya ikut dalam arus perlambatan global, makanya ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh di bawah lima persen pada 2015 atau lebih rendah dari yang sebelumnya yang mencapai enam persen,” ujar Muliaman yang pernah menjabat Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) ini.
Akan tetapi, kata Muliaman, pemerintahan baru mencoba mengubah kebijakan dengan fokus pada pembangunan infrastruktur yang diawali dengan optimalisasi belanja dari pemerintah.
Semua negara emerging market mengalami penurunan signifikan, tapi kemudian Indonesia bisa menjaga pertumbuhan sekitar lima persen, ujar dia.
Kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan pengampunan pajak, dengan tujuan menarik dana orang Indonesia yang selama ini disimpan di luar negeri, mengingat dana itu sangat dibutuhkan untuk membiayai agresivitas pembangunan.
“Ini menimbulkan confident bagi investor. Confident ini sudah dilihat bersama, rupiah menguat tajam, IHSG meningkat cukup tajam, dan rasanya sejak Januari sampai kemarin IHSG sudah meningkat 18 persen,” ujar Muliaman.
Pria asal Bekasi, Jawa Barat ini mengatakan, Indonesia mengalami kemajuan yang cukup lumayan bersama Thailand dan Filipina. Berbeda dengan Singapura dan Malaysia yang masih melemah dan struggling, termasuk untuk nilai pasar modalnya tidak bergerak signifikan,” katanya pula.
Sosialisasi program amnesti pajak di Hong Kong ini, merupakan sosialisasi kedua yang dilakukan di luar negeri. Kegiatan serupa sudah dilaksanakan di Singapura.
Kegiatan ini dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno, diikuti 150 pengusaha Indonesia di Guangzhou, Hong Kong, dan Makau.
Penyelenggara juga menyediakan layanan konsultasi usai seminar, untuk memberikan gambaran serta pemahaman lebih utuh tentang pengampunan pajak.
Dalam sosialisasi ini, dihadiri pula Direktur Utama BNI 1946 Ahmad Baiquni, Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dan Direktur BTN Maryono.
Sumber: INILAH
http://www.pengampunanpajak.com
info@pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak

Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar