Jakarta -Ada kaitannya antara kenaikan suku bunga The Fed, Tax Amnesty, dan juga pergerakan pasar saham hingga tahun 2017 nanti. Bagaimana pasar saham hingga tahun 2017 nanti ? Simak ulasan selengkapnya di sini.
Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan bahwa ekonomi AS hampir memenuhi target bank sentral. Harapannya pertumbuhan PDB meningkat di kuartal-kuartal mendatang, karena investasi pulih dari pelemahan mengejutkan dan hambatan apresiasi dolar berkurang.
Pernyatannya tersebut berkesimpulan bahwa perekonomian negara itu cukup kuat untuk melakukan peningkatan suku bunga. Hal ini membuat pelaku pasar menanti petunjuk dari gubernur bank sentral tersebut untuk waktu potensial bagi kenaikan suku bunga.
Jika The Fed menaikkan suku bunganya, akankah berdampak pada Indonesia? Kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS dinilai akan berdampak untuk ekonomi Indonesia. Ada dampak jangka pendek dan jangka panjang panjang terkait kenaikan suku bunga bank sentral AS tersebut.
Apa saja dampak tersebut?
Pertama, dikhawatirkan terjadi aliran dana investor asing keluar dari negara berkembang termasuk Indonesia. Artinya dana tersebut kemudian masuk ke Amerika. Namun, hal tersebut tidak perlu dikuatirkan mengingat adanya beberapa sentimen positif di Indonesia dan juga tingkat suku bunga di Indonesia masih jauh lebih tinggi daripada di Amerika.
Kedua, terjadi tekanan terhadap mata uang negara berkembang di Asia termasuk rupiah. Terdapat korelasi antara rupiah dengan IHSG. Biasanya jika rupiah mengalami pelemahan, IHSG juga akan melemah. Hal ini dikarenakan pelemahan rupiah diiringi oleh dolar AS yang menguat signifikan.
Permintaan terhadap dolar yang mengalami peningkatan membuat investor asing beralih sementara ke dalam perdagangan mata uang. Hal ini yang menyebabkan aliran dana dari investor asing keluar dari pasar modal Indonesia. Sehingga menyebabkan IHSG mengalami pelemahan.
Namun, bagaikan 2 sisi mata uang …. Di balik kemungkinan menguatnya USD dan kemungkinan melemahnya rupiah, akan menguntungkan Indonesia dari sudut pandang ekspor dan dapat meningkatkan cadangan devisa negara. Indonesia sendiri, terlepas dari sentimen suku bunga The Fed ini, dinilai masih kondusif bagi aliran dana asing untuk masuk ke Indonesia.
Apa saja sentimen positif yang menjadi faktor pendorong investor asing masuk ke Indonesia ? Sentimen tersebut datang dari Tax Amnesty. Seperti yang sudah saya ulas beberapa kali, Tax Amnesty ini akan membuat Indonesia, khususnya pasar modal mendapat aliran dana masuk yang cukup besar.
Namun, realisasi dana repatriasi dari program Tax Amnesty tersebut masih tergolong rendah. Dana tersebut baru terakumulasi sebesar Rp 1,26 triliun. Secara total, dana realisasi amnesti pajak menyentuh Rp 36,82 triliun. Rinciannya, dana uang tebusan sebesar Rp 748 miliar, harta deklarasi dalam negeri Rp 31,10 triliun, harta deklarasi luar negeri Rp 4,46 triliun, dan repatriasi Rp 1,26 triliun.
Itu artinya, realisasi dana repatriasi baru 0,126 persen dari proyeksi Rp 1.000 triliun. Pertanyaannya, akankah Tax Amnesty tetap menjadi sentimen positif dalam negeri khususnya di pasar modal?
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan tidak akan merevisi target penerimaan program pengampunan pajak atau Tax Amnesty, seperti yang pernah dipertanyakan sebelumnya oleh masyarakat. Beliau juga menegaskan ingin membangun momentum Tax Amnesty ini terus berjalan dengan baik.
Mari kita pantau pelaksanaan program pengampunan pajak ini. Jika di kemudian hari hasilnya semakin jauh dari proyeksi, bisa jadi Tax Amnesty berubah menjadi sentimen negatif untuk pasar modal.
Saat ini sosialisasi Tax Amnesty sedang gencar dilakukan oleh pemerintah. Selain itu program pengampunan pajak atau Tax Amnesty dipercaya mampu meningkatkan rasio pajak Indonesia di atas 11% dari produk domestik bruto (PDB).
Mengapa target Tax Amnesty belum tercapai? Menurut Sri Mulyani target ini belum tercapai karena pengusaha besar butuh waktu untuk proses menyiapkan dokumen. Pengusaha besar membutuhkan waktu untuk melakukan penilaian termasuk penyiapan dokumen. Menkeu sendiri masih percaya dan yakin bahwa target Tax Amnesty akan tercapai.
Bagaimana dengan pasar saham hingga 2016, bahkan 2017?
Saat artikel ini ditulis, IHSG sudah mendekati level tertingginya di 5524 dan terus berjuang untuk menjebol atap tersebut. Saya melihat, ada potensi kontraksi sekitar 1 sampai 2 bulan, sampai sekitar bulan Oktober, sebelum pasar saham kembali menguat dan mencapai puncaknya di tahun 2017.
Di tahun 2017 ini, waspadai, pasar saham berpotensi mencapai level puncak dan sangat rawan untuk kejatuhan dalam sebuah siklus besar. Demikian ulasan tentang rencana kenaikan suku bunga The Fed, Tax amnesty, dan juga arah gerak pasar hingga tahun 2017 ke depan.
Sumber: DETIK
http://www.pengampunanpajak.com
info@pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak

Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar