JAKARTA. Perlambatan bisnis properti menyulitkan produsen saniter PT Surya Toto Indonesia Tbk mencetak penjualan lebih banyak tahun ini. Situasi semakin sulit saat pasar ekspor menyusut karena turunnya daya beli.
Melihat kondisi ini, manajemen emiten berkode saham TOTO di Bursa Efek Indonesia ini membidik target penjualan sama dengan tahun lalu. Artinya, TOTO membidik penjualan Rp 2,2 triliun.
Sampai kuartal pertama 2016, TOTO menorehkan penjualan Rp 538 miliar atau turun 8% ketimbang penjualan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 585 miliar.
Lebih detail, kontribusi penjualan dari pasar lokal turun 7,3% menjadi Rp 404 miliar. Begitu juga dengan ekspor yang turun 10% menjadi Rp 134 miliar. Hanafi Atmadiredja, Presiden Direktur TOTO bilang, meski target penjualan stagnan, namun secara kuantitas target penjualan TOTO tahun ini turun sebesar 7%.
Sebagai kompensasi, TOTO menaikkan harga 7%, agar TOTO bisa stabil. “Maka itu, kami harap pendapatan kami tahun ini sama dengan tahun lalu,” kata Hanafi di Jakarta, Senin (06/06).
Meski target konservatif, namun manajemen TOTO masih punya harapan kenaikan penjualan lebih tinggi jika pemerintah merilis kebijakan tax amnesty. Hanafi bilang, kebijakan tersebut bisa menjadi stimulus positif bagi TOTO. “Kebijakan itu bisa jadi bonus,” tambah Hanafi
Kebijakan tax amnesty diharapkan menggairahkan penjualan properti. Nah, jika bisnis properti menggeliat, diharapkan bisa mendongkrak permintaan saniter, fitting dan peralatan sistem dapur yang diproduksi TOTO. Setia Budi Purwadi, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan TOTO menambahkan, saat ini penjualan TOTO terbesar berasal dari penjualan ritel atau konsumen langsung sebesar 70%. Sisanya, untuk korporat yang menggarap properti.
Soal pasar ekspor, tahun ini TOTO belum memiliki rencana menjajaki pasar baru kare-na kondisi ekonomi belum stabil. “Untuk pasar ekspor baru tergantung dengan jaringan principal TOTO di Jepang,” papar Setia.
Asal tahu saja, produk TOTO telah diekspor ke-20 negara seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan China. Dari sisi produksi, tahun lalu TOTO telah memproduksi saniter sebanyak 2,1 juta pieces. Adapun lokasi pabrik saniter berlokasi di Cikupa, Tangerang dengan 7 line produksi.
Adapun pabrik fitting TOTO berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan dengan utilitas pabrik 100%. Adapun pabrik peralatan sistem dapur TOTO ada di Pasar Kemis, Tangerang dengan utilisasinya 60%.
Hanafi bilang, meski pasar lesu, namun tak menyurutkan semangat mereka menambah produksi. Bulan Februari lalu, TOTO memperluas pabrik saniter di Surabaya yang saat ini masuk tahap konstruksi. “Diharapkan bisa selesai pertengahan tahun 2017 mendatang,” jelas Hanafi.
Untuk ekspansi ini, TOTO menggelontorkan dana US$ 28 juta yang diambil dari pinjaman bank dari Jepang dan kas internal. Pabrik saniter di Surabaya tersebut direncanakan mampu produksi 300.000 pieces saniter per tahun . Jika nanti beroperasi, total produksi saniter TOTO naik 12-13%. Sementara untuk kontribusi ke pendapatan, Setia bilang belum bisa diprediksi karena harga akan berubah.
Selain memperluas pabrik, TOTO juga membangun head office baru di Jakarta dengan dana US$ 18,5 juta. Selain ekspansi produksi, tahun ini TOTO alokasikan belanja modal US$ 4,8 juta untuk perbaikan dan perawatan mesin.
Sumber: Harian Kontan , Selasa 7 Juni 2016
Penulis : Juwita Aldiani
http://www.pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak
Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar