
JAKARTA, Bank Indonesia (BI) meyakini pemberlakuan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini. Jika sebelumnya otoritas moneter ini memprediksi pertumbuhan ekonomi ada di batas bawah 5%-5,4% kini naik menjadi di kisaran tengah 5,2%-5,3%.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan ekonomi global dan domestik pada tahun ini tidak seperti yang diharapkan. Jika pada kuartal I 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,92% maka pada kuartal II 2016 diperkirakan akan ada di bawah 5%.
Pelemahan ekonomi global menjadi penyebab, sehingga banyak badan dunia seperti IMF dan Bank Dunia, menurunkan prediksi pertumbuhan ekonominya tahun ini.”Juga karena harga komoditas masih belum mengalami perbaikan signifikan,” katanya dalam dialog ekonomi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Selasa (28/6)
Namun untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, Agus bilang, sosialisasi pelaksanaan pengampunan pajak harus dilakukan secara efektif. Dengan begitu, dana yang masuk ke dalam negeri akibat kebijakan itu bisa menyokong ekonomi nasional.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, tahun ini tidak ada cahaya terang dalam perekonomian global. Dalam kondisi seperti saat ini, sulit bagi Indonesia untuk mendapat sumber arus modal masuk (capital inflow). Sebab sumber capital inflow yaitu ekspor dan investasi lemah. “Dulu inflow banyak karena ekspor, namun sekarang demand lagi lemah. Bahkan dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan ekspor negatif,” kata Bambang.
Tahun ini Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan sumber investasi dari padat karya seperti tahun 90an maupun dari di sektor tambang dan perkebunan seperti 2011. “Belum tahu sumber inflownya,” katanya.
Makanya Bambang bilang Indonesia sangat membutuhkan kebijakan tax amnesty agar ada arus modal masuk ke dalam negeri. Sebab menurut nya tujuan utama kebijakan ini adalah repatriasi aset.
Tax Amnesty, menurut Bambang, adalah insentif agar Indonesia bisa merebut dana milik warga Indonesia di luar negeri. Sebab walau milik warga Indonesia, namun posisinya di luar negeri akan menjadikannya diperebutkan juga oleh negara-negara lain. “Ini untuk mencari sumber pertumbuhan juga,” katanya.
Dia berharap dengan sejumlah kebijakan pemerintah, seperti tax amnesty dan paket kebijakan, tahun ini pertumbuhan ekonomi lebih baik dari tahun lalu. Apalagi nantinya, pemerintah akan mendorong dana repatriasi untuk secepatnya masuk ke sektor riil, termasuk infrastruktur dan pariwisata.
Sumber: Harian Kontan 29 Juni 2016
Penulis : Uji Agung Santosa
http://www.pengampunanpajak.com
info@pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak
Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar