Jakarta – Para manajer Investasi yang masuk dalam kriteria penampung dana repatriasi tax amnesty bergerak cepat untuk menyiapkan instrumen investasi yang akan ditawarkan kepada investor.
Berdasarkan seleksi yang digelar secara tertutup oleh Otoritas Jasa Keuangan, sebanyak 18 dari 84 manajer investasi dinilai memenuhi kriteria sebagai pintu masuk (gateway) dana repatriasi kebijakan pengampunan pajak yang mulai berlaku pada Senin (18 Juli 2016).
Ke-18 manajer investasi yang akan ditunjuk itu di antaranya adalah Schroder Investment Management Indonesia, Eastspring Investment dan Manulife Aset Manajemen Indonesia. Selain itu ada Bahana TCW Investment Management, Mandiri Manajemen Investasi, BNP Paribas Investment, Batavia Prosperindo Aset Manajemen, dan Danareksa Investment.
Ada juga BNI Asset Management, Panin Asset Management, Ashmore Asset Management, Sinarmas Asset Management, Trimegah Asset Management dan Syailendra Capital. Terakhir ada PNM Investment Management, Ciptadana Asset Management, Bowsprit Asset Management, dan Indosurya Asset Management.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 118/2016 tentang Pengampunan Pajak, dana repatriasi tax amnesty wajib diinvestasikan di Indonesia minimal selama tiga tahun. Dana repatriasi dan hasil investasinya wajib dilaporkan secara berkala setiap enam bulan selama tiga tahun.
Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Edward P. Lubis menyebutkan ada lima kriteria yang harus dipenuhi para MI penampung dana repatriasi tax amensty. Kriteria tersebut, yakni merupakan BUMN atau anak perusahaan pelat merah, masuk daftar 10 MI dengan dana kelolaan terbesar.
Selain itu, MI harus mengelola RDPT sektor riil dengan dana kelolaan minimal Rp 200 miliar, mengelola DIRE, dan tidak terkena sanksi administratif berupa pembatasan kegiatan usaha oleh OJK dalam satu tahun terakhir. “Yang harus disiapkan selain dokumen administrasi dan pelaporan, yaitu alternatif investasi yang cocok untuk wajib pajak tersebut,” ujar Direktur Utama Bahana TCW Investment Management, Senin, 18 Juli 2016.
Direktur Utama PT Bowsprit Asset Management Angi Lim siap menerbitkan lebih banyak produk reksadana pendapatan tetap dan dana investasi real estate untuk menampung dana tax amesty. Manajer Investasi Grup Lippo ini pun sudah mengantongi proyek-proyek potensial yang akan dijadikan underlying asset DIRE dan RDPT.
Angi menjelaskan, ada tiga RDPT yang akan memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada Agustus ini. “Ini bisa untuk menampung dana repatriasi tax amnesty. Pasti akan terbit lebih banyak RDPT dan DIRE,” tuturnya.
Seiring dengan ditunjuknya Bowsprit AM sebagai satu dari 18 MI gateway dana pengampunan pajak, target dana kelolaan dikerek dari Rp6 triliun menjadi Rp10 triliun. Sebelum tax amnesty, dana kelolaan Rp10 triliun ditargetkan baru terealisasi dalam lima tahun ke depan.
Tak hanya menyiapkan produk, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menuturkan akan membentuk help center dan menggelar roadshow untuk kegiatn sosialisasi kepada nasabah dan calon nasabah di seluruh Indonesia. “Dari sisi produk, kami akan menggunakan produk reksa dana yang sudah ada. Kalau ada permintaan khusus dengan dana potensi dana kelolaan yang besar, tidak menutup kemungkinan kami bisa membuat reksa dana baru,” katanya.
Sumber : tempo.co
http://www.pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak
Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar