Dikejar, Penerimaan Tax Amnesty

10SEMARANG – Perbankan mengejar penerimaan dana pengampunan pajak (tax amnesty). PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk misalnya menargetkan dapat menerima Rp 50 triliun-Rp 60 triliun dari total target pemerintah baik repatriasi maupun deklarasi.

’’BRI ikut membuka layanan penerimaan dana tax amnesty. Kami berharap mengincar porsi Rp 50 triliun-Rp 60 triliun dari total target penerimaan repatriasi maupun deklarasi,’’ tutur Direktur Human Capital dan Manajemen Aset BRI, Randi Anto saat kegiatan Business Gathering & Talkshow Tax Amnesty Bersama Nasabah Inti di Crowne Plaza Hotel Semarang, akhir pekan lalu.

Randi menuturkan, pelaku usaha di Kota Semarang dan sekitarnya serta kota lainnya di Jateng cukup potensial. Jumlah UMKM di daerah ini relatif banyak dan potensial. Oleh sebab itu, mereka sangat memerlukan sosialisasi mengenai kebijakan pemerintah dalam hal tax amnesty ini. BRI yang notabene salah satu bank yang fokus pada UMKM merasa bertanggung jawab untuk menginformasikan mengenai kebijakan ini. Dikatakannya, terhitung ada sekitar 855 nasabah BRI yang telah memanfaatkan program tax amnesty. Tercatat nilai realisasi yang ada sekitar Rp 133 miliar meliputi dana repatriasi maupun dana deklarasi. Dari pencapaian itu, kata Randi, didominasi oleh dana deklarasi.

Menunda

Saat ini transaksi masih belum begitu terasa. Kendati demikian, pihaknya memperkirakan peningkatan transaksi penerimaan tax amnesty akan terasa pada September mendatang, sebab pada bulan tersebut merupakan batas akhir periode pertama. ’’Saya kira untuk saat ini wajib pajak masih wait and see. Mereka masih menunda lebih dulu sampai menyelesaikan penghitungan sebelum melakukan pelaporan,’’katanya.

Pjs Pemimpin Wilayah BRI Semarang, Effendi Hidayat menambahkan, pihaknya berharap nasabah bisa memanfaatkan program tersebut. BRI telah menyediakan instrumen yang bervariasi dengan tingkat imbal hasil yang kompetitif, mulai dari deposito berjangka, tabungan multicurrency, obligasi, Medium Term Notes (MTN), Negotiable Certificate of Deposit (NCD), transaksi valuta asing, produk DPLK, bancassurance, reksa dana, jasa kustodian dan jasa trustee. Hingga akhir triwulan II atau 30 Juni tercatat performa bisnis BRI dengan rincian, jumlah aset tumbuh sebesar 16,8% year on year(yoy) menjadi Rp 872,9 triliun. Total penyaluran kredit sepanjang triwulan ini mencapai Rp 590,7 triliun atau meningkat 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di level 2,3% untuk NPL gross dan 0,6% untuk NPL nett. Di sisi simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK), jumlah yang berhasil dihimpun sepanjang triwulan II tahun ini sebesar Rp 656,1 triliun atau meningkat sebanyak 14,5% periode yang sama tahun lalu.

 

Sumber : suaramerdeka.com

http://www.pengampunanpajak.com

info@pengampunanpajak.com



Kategori:Pengampunan Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar