Spekulasi Amnesti Pajak, IHSG Longsor

fd506-tax2bamnestyINILAHCOM, Jakarta–Dalam sepekan terakhir, IHSG longsor. Salah satu pemicunya adalah sikap spekulasi pasar yang harap-harap cemas pada raihan dana tebusan amnesti pajak. Seperti apa?

Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatakan pelemahan sebesar 71,54 poin (1,33%) ke posisi 5.281,92 pada pekan yang berakhir Jumat (9/9/2016) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 5.353,46 per Jumat (2/9/2016).

“Meski sempat menguat, laju IHSG tercatat melemah di pekan kemarin,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (5/9/2016)

Mengawali pekan kemarin, laju IHSG mampu ditutup di teritori positif. “Penguatan tersebut sejalan dengan bursa saham global lainnya dan merupakan imbas dari dirilisnya data tenaga kerja AS di pekan sebelumnya yang di bawah ekspektasi atau kurang memuaskan bagi para petinggi The Fed. Akibatnya, adanya potensi penundaan kenaikan tingkat suku bunga AS di bulan ini pun kembali beredar,” papar dia.

Dimulai dari upah tenaga kerja yang turun dari 0,3% menjadi 0,1%, lalu tenaga kerja sektor non pertanian (Nonfarm Payrolls) merosot jauh dari 275.000 menjadi 151.000 dan terakhir tingkat pengangguran stagnan di level 4,9%.

“Data tenaga kerja AS yang terbilang buruk ini menjadi sentimen positif baik bagi pergerakan rupiah maupun pergerakan IHSG karena membuat peluang The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga kembali tertunda,” ujarnya.

Kembali melemahnya rupiah di tengah laju IHSG yang cenderung konsolidasi di pekan kemarin, para pelaku pasar melakukan aksi jual dalam jangka pendek. Aksi jual itu seiring sikap para pelaku pasar yang cenderung wait and see di bulan ini mengingat adanya deadline tax amnesty periode 1 yang akan berakhir di bulan ini.

Oleh sebab itu, para investor cenderung fokus menanti dirilisnya data terkait progress dana-dana tebusan tax amnesty di tengah pesimisnya para pelaku pasar terhadap pencapaian target pemerintah sendiri sebesar Rp 165 triliun hingga Maret 2017.

Adapun dirilisnya Indonesia consumer confidence yang sedikit menurun di bulan Agustus menjadi 113,3 dibandingkan sebelumnya 114,2 secara bulanan turut menekan laju IHSG di pekan ini.

Lagi-lagi laju IHSG sempat kembali bergerak flat seiring anggapan mulai habisnya sentimen positif sehingga membuat jalannya perdagangan cenderung sepi. “Tak hanya Indonesia, bursa saham Asia maupun pembukaan bursa saham Eropa turut bergerak variatif imbas dari aksi wait and see para pelaku pasar hingga adanya sentimen khusus yang mampu menggerakkan persepsi para investor,” tuturnya.

Para pelaku pasar juga sempat menanti dirilisnya data cadangan devisa Indonesia. Akan tetapi, saat dirilis, data cadangan devisa Indonesia di bulan Agustus meningkat US$2,1 miliar menjadi US$113,5 miliar dibandingkan sebelumnya di posisi US$111,4 miliar secara bulanan tidak membuat pelaku pasar melakukan aksi beli yang signifikan.

Keadaan tersebut membuat IHSG kembali bergerak melemah terbatas cenderung flat seiring variatifnya laju bursa saham Asia setelah merespons laju bursa saham global yang juga cenderung flat.

Meski demikian, pelaku pasar terlihat masih menanti dan terus memantau dana tebusan tax amnesty yang sudah mulai terlihat adanya peningkatan yang signifikan di pekan ini. “Kini dana tebusan tax amnesty sekitar Rp6,97 triliun atau 4,2% dari target pemerintah sebesar Rp165 triliun,” imbuhnya.

 

Penulis : Ahmad Munjin

Sumber : inilah.com

http://www.pengampunanpajak.com

info@pengampunanpajak.com



Kategori:Pengampunan Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar