Kebijakan amnesti pajak dongkrak bisnis wealth management bank.
Kebijakan pemerintah menerapkan pengampunan pajak alias tax amnesty sepertinya menjadi berkah bagi sejumlah bank papan atas di tanah air. Pasalnya, perbankan kelas kakap yang masuk kategori bank gateway terus memburu dana segar amnesti pajak.
Hasilnya, dana amnesti pajak yang masuk ke sektor perbankan di tenggarai ikut mendongkrak bisnis wealth management dari dua sisi, yaitu produk bank dan nonbank. Paling tidak, indikasi ini bisa dilihat dari data statistic yang dirilis oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Pada Agustus 2016, jumlah rekening simpanan dengan nilai saldo diatas Rp 2 Miliar naik 1,52% month on month (mom) menjadi 230.816 rekening. Nominal simpanan nasabah tajir ini pun kian bertambah sebesar 0,43% menjadi Rp 2.604 triliun.
LPS mencatat, jenis simpanan yang jumlah rekeningnya mengalami kenaikan paling tinggi adalah tabungan sebesar 1,2% menjadi 180.246.609 rekening. Sedangkan kenaikan nominal yang paling tinggi juga jenis tabungan dengan kenaikan 1,18% menjadi Rp 1.426 triliun.
Nah, salah satu bank yang bisnis wealth management nya ketiban berkah adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. Sis Apik, Direktur Konsumer Bank BRI, mengatakan, di sepanjang tahun ini, dana kelolaan wealth management BRI tumbuh 137% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sis bilang, saat ini dana kelolaan wealth management BRI telah mencapai Rp 52,6 triliun dari Rp 37.100 nasabah tajir. Sis menargetkan, dengan ada program tax amnesty, dana kelolaan wealth management di atas Rp 59 triliun di akhir tahun ini, dengan 42,775 nasabah kaya.
Menurut Sis, profil nasabah jetset BRI didominasi usia 45-60 tahun. “Mereka tinggal diperkotaan dengan pekerjaan sebagai pengusaha, professional, pensiunan, dan ibu rumah tangga,” ungkap Sis, pekan lalu.
Sis menambahkan, produk wealth management BRI terdiri dari produk bank dan nonbank. Untuk produk bank, BRI menawarkan nasabah kaya menyimpan dananya di giro, Tabungan Britama (Britama Bisnis, Junio dan Valas), dan deposito.
Sementara itu, produk nonbank meliputi investasi dan bancassurance, investasi surat utang negara, ORI dan obligasi syariah (sukuk), saving bond ritel, sukuk tabungan, dan berbagai jenis reksadana.
Adapun, deposito masih menjadi pilihan untuk investasi di bandingkan produk nonbank. BRI mencatat, dana yang masuk ke produk nonbank 10%-12%. “Bunga produk bank dengan syarat dan jumlah tertentu maksimal 7%. Sedangkan nonbank ada yang 6,6%-9,5%,” beber Sis.
Rezeki bank swasta
Bukan hanya bank pelat merah, bank swasta juga mengincar dana nasabah kaya. Permata Bank, misalnya. Biantor Surodjo, Direktur Retail Banking Permata, mengatakan, bisnis wealth management Permata Bank tumbuh signifikan dari tahun terakhir. Dalam empat tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 30%.
Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia maupun tingkat pemahaman terhadap produk keuangan di Indonesia. “Saat ini ada sekitar 60.000 nasabah kaya dengan nilai dana sekitar Rp 10 triliun, yang meliputi produk reksadana, obligasi maupun bencassurance,” kata Bianto.
Saat ini, beberapa produk wealth management memang merupakan produk-produk yang diperuntukkan untuk aset repatriasi amnesti pajak.
Produk wealth management Permata Bank dapat diakses baik oleh nasabah priority banking yang memiliki simpanan di atas Rp 500 juta atau nasabah personal dan prefferred banking dengan nilai di atasnya. “Yang terpenting, nasabah Permata Bank memiliki kebutuhan financial yang sesuai. Tahun ini kami menargetkan dana kelolaan tumbuh 20%,” kata Bianto.
Bunga produk bank dengan syarat tertentu maksimal 7%. Produk nonbank, ada 6,6%-9,5%.
Bank swasta lain bermain disegmen ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. Produk wealth management CIMB Niaga didominasi oleh nasabah preffered atau memiliki portofolio simpanan di atas Rp 500 juta.
Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan menuturkan, kebanyakan nasabah CIMB Niaga yang kini berstatus nasabah preffered adalah upgrade dari nasabah biasa yang terus memupuk portofolio simpanannya hingga naik kelas menjadi nasabah preffered.
Wealth management CIMB Niaga menyediakan layanan produk asuransi serta investasi, seperti reksadana dan obligasi. Untuk produk investasi, seperti bancassurance serta reksadana, nasabahnya 350.000 orang. Sekitar 50.000 nasabah preffered. Reksadana merupakan produk yang terbilang banyak peminatnya.
Nasabah yang memanfaatkan layanan wealth management, terutama nasabah preffered, juga mendapatkan suku bunga khusus, baik untuk produk pinjaman maupun simpanan, serta kemudahan melakukan transfer dana dengan biaya murah atau tanpa biaya.
Selain itu, nasabah segmen ini juga mendapatkan plafon kredit yang disiapkan kapan saja, misalnya untuk kredit pemilikan rumah (KPR). Keistimewaan lainnya, ada penawaran tambahan untuk untuk kartu kredit dan debit. “Kami akan terus menggodok produk dan layanan baru sesuai kebutuhan pasar dan ekonomi,” imbuhnya.
Saying, Lani enggan membeberkan dana kelolaan wealth management CIMB Niaga beserta targetnya di tahun ini.
Yang pasti, bank-bank sepertinya masih akan ketiban rezeki nomplok dari program amnesti pajak.
Sumber: KONTAN
http://www.pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak
Tinggalkan Balasan