INILAHCOM, Jakarta – Pasca terpilihnya Sri Mulyani Indrawati (SMI) menjadi menteri keuangan, mantan menkeu era SBY, Chatib Basri langsung melontarkan pemikiran terkait program pengampunan pajak (tax amnesty/TA).
Chatib mengatakan, program tax amnesty menjadi kartu truf bagi pemerintahan Jokowi-JK dalam mensukseskan roda perekonomian nasional. Di mana, tax amnesty adalah penyelamat dari seretnya penerimaan negara, serta menambal defisit anggaran.
Terkait seretnya penerimaan negara di 2016, Chatib punya alasan tersendiri. Pertama, situasi ekonomi dunia dan domestik masih dipenuhi ketikdapastian dan anjloknya harga komoditas. “Kondisi ekonomi, karena pembayar pajak paling besar datang dari eksportir, maka ketidakpastian penerimaan negara pun terjadi,” kata Chatib di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (28/07/2016).
Tak hanya itu, Alumni UI ini mengatakan, penurunan penerimaan negara juga bisa disebabkan karena rendahnya harga komoditas. Yang, tentu saja memengaruhi pendapatan dari ekspor.
Meski demikian, Chatib percaya bahwa program tax amnesty bisa menjadi jawaban atas segala kehawatiran itu. Sehingga pemerintah bisa menghindari defisit 3% dari PDB.
“Tapi kita berharap, mudah-mudahan kebijakan pemerintah dalam program tax amensty membuat perbaikan. Kalau program ini berhasil di mana penerimaan pajak bisa meningkat. Itu yang kita harap short fall dari penerimaan pajak bisa diminimalisir,” tutup Chatib.
Sumber : inilah.com
http://www.pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak
Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar