JAKARTA – Realisasi program amnesti pajak mulai bergulir. Data base wajib pajak (WP) mulai bertambah setelah dalam kurun sekitar 10 hari kerja sejak program pengampunan pajak itu berlaku, terdapat 340 peserta mendaftar.
Direktur P2 Humas Dirjen Pajak (DJP), Hestu Yoga Saksama, mengatakan, sampai dengan Jumat (30/7) berdasar laporan 34 kantor wilayah (Kanwil) se-Indonesia terdapat 340 WP mendeklarasikan asetnya dalam rangka program amnesti pajak. ”Total aset yang dideklarasikan sebesar Rp3,67 triliun,” ujarnya, kepada Jawa Pos, kemarin (30/7).
Secara rinci, dari total Rp3,67 triliun harta diakui itu sebesar Rp2,54 triliun di antaranya merupakan harta di dalam negeri. Sebesar Rp643 miliar merupakan harta di luar negeri tapi hanya dideklarasikan, dan sebesar Rp589 miliar merupakan harta di luar negeri yang akan dibawa pulang kembali sebagai repatriasi.
Yoga, sapaan akrabnya, menilai sebagai tahap awal, jumlah tersebut cukup menjadi indikator bahwa peminat program amnesti pajak tinggi. ”Sebab orang kan kami kira dalam seminggu atau dua minggu pertama memelajari dulu, tanya-tanya dulu, persiapkan persyaratan,” pikirnya.
Namun dengan realisasi itu pihaknya menjadi perlu lebih mengantisipasi kemungkinan peningkatan peserta mulai Agustus. Sebab kuat dugaan banyak peserta amnesti pajak mengincar fase pertama yang akan berakhir September sebab pajak tebusannya paling ringan yaitu 2 persen.
”Kami mengimbau kepada para WP yang akan mengikuti program ini jangan tunggu September. Sebaiknya segera di Agustus karena kami perkirakan pada September antrian meningkat, khawatir layanan jadi terkesan berkurang,” ungkapnya.
Yoga menilai sosialisasi yang sudah dan sedang terus dilakukan berjalan efektif sehingga realisasi terjadi sampai saat ini dianggap baik. ”Apalagi presiden Jokowi yang sosialisasi langsung. Perbankan dan media juga aktif mendukung,” ujarnya.
Perbankan sendiri memang mulai mencatat adanya peserta amnesti pajak. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartiko Wirjoatmodjo, mengatakan hingga 27 Juli 2016 pihaknya tercatat sudah terdapat 22 rekening pelaporan terkait program itu. ”Ya masih awal lah,” kata dia ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/07).
Dari total tersebut, kata dia, seluruhnya masih dari dalam negeri. Campuran antara deklarasi dengan rencana repatriasi. Namun dari tebusanya saja diperkirakan pajaknya sudah mencapai Rp30 miliar. ”Kita masih terus aktif sosialisasi,” akunya.
Head of Equity Research PT Mandiri Sekuritas, John Rachmat, menilai kehairan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menambah semangat dan optimisme baru. Bukan hanya terkait program amnesti pajak tetapi juga penanganan terhadap tantangan perekonomian saat ini.
Sri Muljani Effect itu pula yang membuatnya mengoreksi prediksi Indeks harga saham gabungan (IHSG) dari semula level 5.000 menjadi 5.450 pada akhir 2016 dan level 6.050 pada akhir 2017. ”Dia adalah salah satu orang yang membuat kami memiliki keyakinan akan memicu kebangkitan yang kuat dalam pengeluaran investasi,” kata John, kemarin.
Indonesia, menurutnya, membutuhkan driver makro yang kuat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dan investasi, dalam infrastruktur khususnya, kata dia adalah pebalap yang ideal untuk mencapai itu. ”Sri Mulyani adalah jurus pamungkas (ultimate balm) untuk masalah ini karena dia memiliki reputasi sebagai reformis dan pro-pasar,” terangnya.
Dari rekam jejaknya saat menjadi Menteri Keuangan era presiden SBY, Sri Mulyani berperan besar dalam mendorong investasi asing langsung (foreign direct investment) dari US$8,9 miliar pada 2005 menjadi US$16,2 miliar pada 2010.
Sri Mulyani juga dianggap berhasil menjaga rasio defisit anggaran pemerintah terhadap PDB saat itu. Sehingga memunculkan harapan situasi makro membaik karena saat ini angka defisit anggaran pemerintah sebesar 1,8 persen terhadap PDB.
”Kami mencatat selama tugas pertamanya sebagai menteri keuangan, ia mengawasi perluasan defisit anggaran pemerintah dari 0,5 persen terhadap PDB pada 2005 menjadi 0,73 persen dari PDB pada 2010. Defisit anggaran pemerintah Indonesia saat ini jauh lebih besar,” terus John.
Dalam jangka pendek ini, Sri Mulyani juga dianggap akan berperan dalam realisasi pendapatan hasil program amnesti pajak ditarget Rp165 triliun. ”Ekonom kami hanya meyakini angka paling realistis di kisaran Rp60 triliun sampai Rp70 triliun,” imbuhnya.
Sumber : SUMATERA EKSPRES
http://www.pengampunanpajak.com
info@pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak

Tok! Daftar 52 RUU Prolegnas Prioritas 2025, RUU Sisdiknas Masuk
PANDUAN LANGKAH DEMI LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENGISIAN DAN PELAPORAN PPS – PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA
Slide Pengampunan Pajak 2022 – Slide Program Pengungkapan Sukarela – Slide Tax Amnesty Jilid 2
Tinggalkan komentar