Jakarta – Partai Golkar (PG) mengapresiasi sikap dan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terlibat langsung dalam menyukseskan kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak.
Sikap itu dinilai sebagai keseriusan presiden dalam menyelesaikan masalah penunggakan dan pengemplangan pajak di tanah air, sebagai upaya presiden dalam menutupi defisit anggaran yang hampir menembus angka 3 persen tahun ini.
“Saya sangat apresiasi kepada presiden yang tidak saja hanya melakukan keputusannya, tetapi juga dia lakukan turun ke daerah-daerah, mau melakukan marketing kepada pengusaha-pengusaha. Ini menjadi contoh bagi pemimpin kita, maulah turun ke bawah, mau blusukan,” kata Ketua Umum (Ketum) PG Setya Novanto saat berkunjung ke redaksi Suara Pembaruan dan Beritasatu di Plaza Beritasatu, Jln Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (4/8).
Novanto diterima Pemimpin Redaksi Suara Pembaruan/Beritasatu.com Primus Dorimulu dan Pemimpin Redaksi Beritasatu TV Don Bosco Selamun.
Novanto didampingi sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar seperti Yahya Zaini (Ketua Hubungan Eksekutif dan Legislatif), Darul Siska (Ketua Pemenangan Pemilu Sumatera), Happy Bone (Ketua bidang Ideologi), Sari Yuliati (Wabendum Korbid Kesejahteraan Rakyat), Ace Hasan Syadzilly (Wasekjen Kominfo), Melki Laka Lena (Wasekjen Pemenangan Pemilu Nusa Tenggara Bali, Nurul Arifin (Ketua Kominfo), dan Tantowi Yahya (Ketua Hubungan Masyarakat).
Novanto mengaku awalnya tidak yakin akan ada program pengampunan pajak. Alasannya program itu sulit dilakukan dan pembahasannya susah. Namun dalam beberapa kali bertemu presiden, dirinya selalu ditanya soal perkembangan pembahasan UU tersebut. Sampai setelah lengser dari Ketua DPR dan menjadi Ketua Umum Golkar, Presiden Jokowi masih menagih pembahasan tax amnesty.
Komitemen Jokowi ternyata tidak hanya saat pembahasan RUU pengampunan pajak. Hingga setelah disahkan menjadi UU, Jokowi terlibat langsung sosialisasi. Langkah itu diyakini program pengampunan pajak akan berhasil.
“Sekarang terbukti, para pengusaha berusaha betul-betul untuk bisa membantu negara memasukkan itu. Iklim ini saya sangat apresiasi. Para pengusaha berbondong-bodong, lebih baik saya ambil 2 persen, daripada saya kena yang 200 persen. Ini saya yakin lambat hari, lambat bulan, para pengusaha memasukkan uangnya. Kalau tidak berhasil secara 100 persen, paling tidak sudah mulai berjalan,” ujar Novanto.
Menurutnya, kebijakan pengampunan pajak mempengaruhi Singapura. Alasannya, uang-uang orang Indonesia yang disimpan di negara tersebut akan dibawa masuk ke Indonesia.
“Banyak sekali juga pengusah-pengusaha yang menyuruh lawyer-nya, bagaimana nih, yang di luar negeri, meminta lawyer-nya melakukan pemindahan ini,” ungkap Novanto.
Novanto menegaskan dengan adanya UU pengampunan pajak, ditambah gebrakan presiden yang memimpin langsung sosialisasi, banyak pengusaha yang akhirnya mau mengikuti program tersebut. Mereka akhirnya lebih memilih program pengampunan pajak daripada dikenakan denda 200 persen.
Penulis : Robertus Wardi
Sumber: Beritasatu
http://www.pengampunanpajak.com
Kategori:Pengampunan Pajak
Tinggalkan Balasan