BI: Stabilitas Makro 2017 Akan Lebih Baik

index

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin stabilitas makro ekonomi pada tahun depan lebih terjaga.  Hal itu tergambar dari proyeksi deficit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang lebih baik.

Jika sebelumnya otoritas moneter ini memproyeksikan deficit transaksi berjalan 2017 sebesar 2,7% dari produk domestic bruto (PDB), kini diturunkan menjadi 2,5%-2,6% dari PDB. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo bilang, perbaikan deficit transaksi berjalan ditopang perbaikan harga komoditas ekspor, seperti minyak sawit dan batubara.

Perbaikan juga didorong oleh permintaan. Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi China, India, da Amerika Serikat (AS) akan membaik tahun depan sehingga permintaan makin tinggi. “Tahun depan harga maupun permintaan naik, “katanya, Jumat (21/10).

Perbaikan terlihat dari rata-rata harga delapan komoditas ekspor utama RI. Jika pada 2015 turun 19,3% (yoy), tahun ini penurunannya 5% (yoy). Untuk tahun depan, diperkirakan harga rata-rata delapan komoditas ekspor utama tumbuh positif 1,5% (yoy). Sedangkan secara keseluruhan, harga rata-rata komoditas ekspor Indonesia tahun 2017 tumbuh 1% (yoy).

Kenaikan harga rata-rata komoditas ekspor Indonesia ini menjadi yang pertama dalam dua tahun terakhir. BI mencatat pada 2015, rata-rata harga komoditas ekspor Indonesia turun 15% (yoy) dan tahun ini turun 4% (yoy).

Ekonom Maybank Indonesia Juniman bilang, surplus neraca perdagangan akan membat deficit transaksi berjalan membaik. Hanya saja, dia berharap, perbaikan deficit tahun depan lebih disebabkan kinerja ekspor, bukan disebabkan penurunan impor seperti yang terjadi saat ini. “Perbaikan deficit transaksi berjalan harus lewat kenaikan ekspor dan bukan penurunan impor, “katanya.

Walaupun perlu dijaga, namun menurut  Juniman, impor masih menjadi salah satu cerminan pergerakan ekonomi domestic. BPS mencatat surplus neraca perdagangan September 2016 sebesar US$1,22 miliar. Surplus disebabkan peningkatan harga komoditas ekspor dan turunnya kinerja impor lebih dalam.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung memproyeksikan, deficit transaksi berjalan tahun ini bisa berada di kisaran 2% dari PDB. Perbaikan harga komoditas ekspor Indonesia, seperti CPO, batubara, timah, dan kopi menjadi penyebab. Namun Juda bilang, peningkatan harga batubara karena produksi Indonesia, Australia, dan China turun. Sedangkan harga CPO naik karena pasokan terhambat cuaca. “Harganya dipengaruhi musiman, bukan kenaikan permintaan global meningkat, katanya.

Sumber : http://www.pemeriksaanpajak.com

http://www.pengampunanpajak.com

info@pengampunanpajak.com



Kategori:pemeriksaan pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: